“Enjelita: Diva Panggung yang Bikin Mic Trauma”

Siapa yang butuh konser mahal kalau ada Enjelita, penyanyi serba bisa, bisa fals, bisa lupa lirik, bisa juga bikin penonton ketawa sampai nyari oksigen. Kenalin, Enjelita. Nama panggungnya kayak gabungan antara "Angel" dan "Jelita". Tapi jangan salah, suara dia lebih mirip gabungan antara klakson angkot dan ayam baru belajar berkokok. Ceritanya bermula saat dia ikut lomba nyanyi antar kampung. Hadiahnya lumayan: setrika, mie instan satu kardus, dan voucher potong rambut 10 ribu. Si Enjelita langsung daftar tanpa ragu, katanya, “Ini panggilan jiwa!” Hari lomba pun tiba. Enjelita tampil pakai gaun glitter warna ungu (yang kayaknya dipinjam dari tante-tante kondangan). Lipstik menor, bulu mata cetar, dan sepatu hak tinggi yang bunyinya tok tok tok kayak bunyi kereta api mini. Lagu pilihannya? “Pamer Bojo.” Tapi sejak intro pertama, semua orang langsung sadar… ini bukan pamer bojo, ini pamer sember kalo kata anak gaulnya mah humble bragging. Dia masuk lirik dengan penuh semangat: “Wes tau ngerasakke loro atiiiii…” Nada? Hilang. Irama? Ketinggalan. Suara? Tersesat di jalan kenangan. Satu-satunya yang konsisten cuma ekspresinya—penuh penghayatan, kayak lagi nonton sinetron episode 999. Penonton udah mulai gelisah. Ada yang ngakak, ada yang bingung, ada yang buka Google buat cek, “Apakah kuping bisa trauma?” Tiba-tiba, mic-nya ngadat. Bukan karena rusak. Tapi kayaknya dia ngambek. Ini mic udah biasa nangkep suara emas, sekarang disuruh nerima suara Enjelita? Berat, bang. Tapi Enjelita nggak gentar. Dia malah teriak pakai suara asli: “Woooo... sayang eeeee... ra ono liyaaaaaneeee!” Teriakannya bikin ayam tetangga kabur, dan satu lampu panggung kedip-kedip, mungkin mau menyerah. Waktu selesai nyanyi, panggung hening. Lalu… semua orang tepuk tangan. Bukan karena bagus. Tapi karena akhirnya selesai. Bahkan juri bilang, “Kalau nyanyi adalah seni… kamu barusan menciptakan genre baru.” Dan tahu nggak? Enjelita tetap optimis. Katanya, “Yang penting tampil. Soal suara mah, bonus.” Itulah Enjelita. Diva kampung yang suaranya mungkin belum sampai Jakarta, tapi tawa penontonnya udah sampai ke hati. Mau dijadikan seri cerita? Bisa banget! Tinggal tambahin episode selanjutnya: “Enjelita Jadi Juri Dangdut”, atau “Enjelita Bikin Band, Tapi Anggotanya Kabur.” Mau lanjut? 😄

Tidak ada komentar:

Posting Komentar